Kepercayaan yang Tergantikan
- tahfidzulquranalihsan
- Aug 25, 2023
- 2 min read

Nama saya KARINA CANDRA dan saya lahir di YOGYAKARTA, 28 APRIL 2006
Saya adalah seorang mualaf yang sebelumnya beragama Nasrani, dengan orangtua muslim, alasannya, gempa Jogja 17 tahun silam, yang menimpa kami, memaksa saya untuk diungsikan dan dirawat oleh nenek saya yang beragama Nasrani.
Dari kecil saya dididik dengan Pendidikan Nasrani olehnya, karena itu saya lupa akan jati diri saya sebagai seorang muslim, selain itu, jarak antara saya dan orangtua saya berjauhan, sehingga sulit bagi mereka untuk mengawasi Pendidikan saya kala itu.
Kemudian ketika saya duduk di bangku dasar, saya pun mulai mengalami banyak problem perihal agama.
Suatu hari ketka saya mengikuti pelajaran agama islam, dengan bab sholat, saya berkata kepada guru pengajar tersebut dengan polosnya, “ bu, karina nggak sholat, dan ibadah karina di gereja.” Sontak saja beberapa hari setelah itu, saya mendapatkan perlakuan tidak mengenakkan dari teman teman saya berupa diskriminasi kepercayaan, “ih, islam kok ke gereja.” “dasar nggak punya agama.” “ih kafir..” dan beberapa kalimat kalimat lain yang begitu menyayat hati.
Tepat di tahun 2017, saya memutuskan untuk menjadi Nasrani tetap, bahkan saya bersekolah di SMP swasta katholik hingga memperdalam ilmu agama agar dapat menerima sakramen baptis dewasa, hal ini membuat kedua orang tua saya kecewa, terutama ibu. Di umur yang ke 12 tahun, saya resmi dibaptis. Lalu mendaftarkan diri untuk mengikuti sakramen krima.
Namun, pasca pembaptisan, musibah datang tak henti hentinya, kematian nenek yang masih hangat dalam pikiran disusul dengan perceraian bibi yang membuat mental saya down, hingga pada suatu hari saya memutuskan untuk kabur dan pergi ke tempat orang tua berada.
Hari demi hari saya tinggal dengan orang tua, tak jarang saya menerima teguran dan himbauan agar meninggalkan agama yang saya anut, sering kali kami berdebat perihal kepercayaan.
Akhirnya pada suatu hari saya mulai luluh dengan ucapan ibu, dan mulai mencari cari tentang apa itu islam via internet, disitulah saya mulai menyadari tentang kebenaran, iman mulai goyah, hati bersikeras untuk meninggalkan Nasrani. Saya tau bahwa islam adalah agama yang sempurna, tapi saya malu untuk mengungkapkan nya didepan public,
akhirnya, saya memutuskan untuk menemui tetangga saya yang memiliki ilmu tentang islam lebih dalam.
Beliau memberikan saya pencerahan agar saya semakin yakin bahwa islam adalah satu satunya agama yang benar . awalnya hati saya menolak dan perasaan saya bimbang , setelah beberapa kali pertemusn genap diumur 14 saya memutuskasn untuk memeluk agama islam .disaat itu pula saya diuji untuk beradaptasi melakukaan hal hal yg tidaak pernah saya lakukan , seperti sholat 5 waktu
Tanpapikir Panjang orang tua saya memasukkan saya dipondok pesantren untuk memperdalam ilmu agama .tepatnya ditahun 2020 saya menempuh Pendidikan dipondok pesantren ini , ysaaa pondok pesantren putri alihsan .alhamdulillah saya telah belajarbanyak hal ,mulai dari sholat hingga membaca al quran , dengan penuh kesabaranpara pengajar , akhirnya saya berhasil bahkan saya dapat menghafal ayat ayat suci al quran , selain itu saya mendapatkan perlakuan baik dari teman teman saya . dengan dukungan mereka, saat ini saya berhasil menghafal 7 juz dari al quran. sayamendapatkan berbagai pengalaman yang mengesankan dihidup saya. (red.santriwati)
Comentarios